Posted by : Unknown
Jumat, 01 November 2013
Pengertian
Analisa
rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan
gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu
perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajer
keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan kreditur dapat
ditempuh untuk memperoleh dana.
Contoh Perhitungan Rasio Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas
1. Laporan Neraca Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.
Laporan Laba Rugi PT Telekomunikasi Tbk.
Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap
total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan
seberapa besar kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:
= Laba Bersih Sebelum Pajak
Total Aktiva
Tahun 2009 Rp22.447.021 = 0.229486415 / 0.23
Rp97.814.160
Tahun 2010 Rp21.416.351 = 0.214682081 / 0.21
Rp99.758.447
Rendahnya rentabilitas tergantung pada :
Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :
Laba bersih sebelum pajak
Penjualan
Tahun 2009 Rp22.447.021 = 0.331676185 / 0.33 = 33%
Rp67.677.518
Tahun 2010 Rp21.416.351 = 0.312058962 / 0.31 = 31%
Rp68.629.181
Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk
memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar
pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
Penjualan
Total Aktiva
Tahun 2009 Rp67.677.518 = 0,6918989847686674 / 0.70 = 7%
Rp97.814.160
Tahun 2010 Rp68.629.181 = 0,6879535825171777 / 0.69 = 69%
Rp99.758.447
Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan
dilikuidasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari:
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi
hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah
mana perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus:
Total Hutang
Total Modal
Tahun 2009 Rp48.228.553 = 1.24775506 / 1.25 = 125%
Rp38.652.260
Tahun 2010 Rp43.343.664 = 0.975796748 /0.97
Rp44.418.742
Analisis:
Pada tahun 2009, ratio hutang modal sebesar 125% yang diperoleh dari
perbandingan total hutang sebesar Rp48.228.553 dengan penjualan sebesar
Rp38.652.260 . Ini berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar
Rp 1.25
Pada tahun 2010 terjadi penurunan dari 125% pada tahun 2009 menjadi
sebesar 97% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total
hutang sebesar Rp43.343.664 dengan penjualan sebesar Rp44.418.742. Ini
berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.97
Debt Ratio
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
Total Hutang
Total Aktiva
Tahun 2009 Rp48.228.553 = 0.4930631 / 0.5 = 5%
Rp97.814.160
Rp99.758.447
Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom semakin
kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini
berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang
semakin kecil pula.
Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus;
Laba Bersih Sebelum Bunga dan Pajak
Beban Bunga
Tahun 2009 Rp22.447.021 = 10.70956899 / 10.70 = 1070%
Rp 2.095.978
Tahun 2010 Rp21.416.351 = 11.10786422 / 11.11 = 1111%
Rp 1.928.035
Analisis
Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang
diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar
Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070%
pada tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari
perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar
Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035
Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
Current Ratio
Rumus:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Tahun 2009 Rp16.186.024 X 100% = 0.601864751
Rp26.893.125
= 60.18% / 60.2%
Tahun 2010 Rp18.730.627 X 100% = 0.914898662
Rp20.472.898
= 91%
Analisis
Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan
perbandingan akyiva lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar
sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar
tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602
Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2%
pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari
perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan hutang lancar
Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin
oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91
Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus:
Aktiva Lancar - Persediaan X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2009 Rp16.186.024 - Rp128.025 X 100% = Rp16.057.999 X 100%
Rp26.893.125 Rp26.893.125
= 0.597104241
= 59.7% / 60%
Tahun 2010 Rp18.730.627 - Rp90.140 X 100% = Rp18.640.487 X 100%
Rp20.472.898 Rp20.472.898
= 0.910495768
= 91%
Analisis
Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan
perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar
Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa
dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.
Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009
menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick
asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini
berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar
Rp0.91
Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansial kas dan bank.
Rumus:
Kas(Bank) X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2009 Rp 7.805.460 X 100% = 0.290239977
Rp26.893.125 = 29%
Tahun 2010 Rp 9.119.849 X 100% = 0.445459602
Rp20.472.898 = 44.5%
Analisis
Pada tahun 2009, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 29% yang diperoleh
dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp7.805.460 dengan hutang lancar
sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat
dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.29
Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk mengalami kenaikan dari 29%
pada tahun 2009 menjadi 44.5% pada tahun 2010 , dengan perbandingan
kas(bank) sebesar Rp9.119.849 dengan hutang lancar sebesar Rp20.472.898.
Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset
sebesar Rp0.445
Related Posts :
- Back to Home »
- MK »
- Analisa Rasio Laporan Keuangan: Perhitungan Rentabilitas, Solvabilitas dan Likuiditas